Sabtu, 05 September 2015

Metro Tempoe Doeloe

Diposting oleh , Tanggal 29-03-2012 dan waktu 08:33:48 dan Telah dibaca Sebanyak 17529 Kali

Sejarah kelahiran Kota Metro bermula dengan dibangunnya sebuah induk desa baru yang diberi nama Trimurjo, yang diperuntukkan untuk menampung para kolonis.
Kedatangan kolonis pertama pada hari Sabtu 4 April 1936 dan ditempatkan/ditampung pada bedeng-bedeng yang sudah disiapkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Letak bedeng-bedeng tersebut kalau sekarang ini adalah disamping kantor PLN atau belakang Masjid Taqwa Metro.
 Tiga hari setelah kedatangan kolonis, tepatnya hari Selasa 7 April 1936, para kolonis memperoleh bagian tanah pekarangan. Setelah itu mulailah para kolonis menebang pohon-pohon besar untuk dibangun sebagai tempat tinggal, dan lahan pertanian.
Desa Trimurjo ini berkembang dengan pesat, penduduk kolonis pun semakin bertambah, hubungan/trnsportasi secara berangsur mulai terbuka, kegiatan perekonomian mulai tumbuh dan berkembang.
Pemerintah Hindia Belanda menyiapkan daerah baru ini secara terencana, peruntukan perumahan, perkantoran, lapangan, pasar, lahan pertania, dan penggunaan lahan untuk keperluan lainnya telah tertata dengan baik. Sehingga pada perkembangannya sangat mempengaruhi keserasian dan keindahan Kota Metro hingga saat ini.
Untuk mengenang sejarah Kota Metro, berikut ini kami tampilkan photo-photo kedatangan dan aktivitas yang dilakukan oleh kolonis saat membuka hutan belantara,  kegiatan pemerintahan dan pembangunan pada tahun 1936 hingga 1940.
 
Dibawah ini beberapa Photo Metro tempo dulu :

 
Kapal KPM Membawa Rombongan Kolonisasi
dari  jawa Menuju Lampung
 
Rombongan kolonisasi tiba di Pelabuhan Panjang
 
Rombongan kolonisasi tiba di Jujugan (Jojog)
Sekarang Desa Rancang Purwo
 

Areal perumahan kolektif (bedeng-bedeng)
 untuk menampung kolonisasi yang baru datang


  Cacah jiwa (pendataan) oleh Asisten Wedana
 dan Kamitua

 Pembagian alat masak dan pertanian

Gotong royong membuka hutan
untuk perumahan, perladangnan dan persawahan.
 
Galian irigasi utama sebelum bendungan
Argoguruh dibangun

Gotong royong galian tersier (1935)

Pemukiman setelah tiga tahun.
 
Penempatan pasar rakyat di lokasi Masjid Agung.
 
Bivak/Tangksi Vold Polisi di Metro.
Pendopo Asisten Wedana Metro.
(Rumah Dinas A.I.B )

Kediaman Dinas Mantri Kolonisasi di Gedung Dalem

Controleur berfose bersama tokoh-tokoh pendiri kolonisasi Metro : Asisten Wedana Metro. Asisten Wedana Pekalongan. Asisten Wedana Trimurjo. Asisten Wedana Batang Hari Sekampung, dan 10 Kamitua (Lurah) di depan Kantor Weda Metro tahun 1937

Tidak ada komentar: